RANCANG BANGUN
”UBIN LEBAH SASING DALAM MENINGKATKAN LITERASI DAN KECAKAPAN ABAD 21”-
SMAN 1 Garum – Kabupaten Blitar
DASAR HUKUM
· Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bagian Ketiga Pendidikan Menengah Pasal 15 “Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi”
· Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 3 Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 4 Ayat 3 yang berbunyi “Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat”
PERMASALAHAN
Rendahnya tingkat literasi di Indonesia menjadi permasalahan serius yang menghambat kemajuan bangsa. Data UNESCO menunjukkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%, menempatkan Indonesia di peringkat kedua terbawah dunia dalam hal literasi. Fenomena ini juga terlihat di lingkungan SMAN 1 Garum, di mana minat baca siswa masih minim, dipengaruhi oleh terbatasnya akses terhadap bahan bacaan berkualitas, kurangnya fasilitas perpustakaan yang memadai, dan dominasi budaya digital yang lebih mengutamakan konten visual seperti media sosial dibandingkan membaca teks panjang. Selain itu, rendahnya kemampuan literasi siswa di sekolah ini juga dipengaruhi oleh kurangnya pembiasaan literasi dalam pembelajaran dan lingkungan yang kurang mendukung.
Literasi yang rendah berdampak pada kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan menyelesaikan masalah, yang merupakan kecakapan esensial abad 21. Generasi Z, termasuk siswa SMAN 1 Garum, menghadapi tantangan dalam menyaring informasi di era digital, sehingga rentan terhadap hoaks dan kesulitan bersaing di dunia global. Oleh karena itu, diperlukan solusi konkret untuk meningkatkan literasi dan kecakapan abad 21 guna mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045.
Program yang berdampak positif pada siswa yakni UBIN LEBAH SASING (Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing) Dalam meningkatkan literasi dan kecakapan abad 21 dengan program pembiasaan, peningkatan akses pendidikan, penyediaan bahan bacaan yang menarik, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, dan penguatan peran guru serta komunitas sekolah. Dengan membangun budaya literasi yang kuat, SMAN 1 Garum dapat berkontribusi pada mencetak generasi muda yang cerdas, inovatif, dan berdaya saing, sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang menekankan pentingnya sumber daya manusia berkualitas. Kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan ini.
ISU STRATEGIS
Rendahnya minat baca siswa-siswi SMAN 1 Garum menjadi isu strategis yang menghambat pengembangan literasi. Banyak siswa lebih tertarik pada media digital seperti media sosial dibandingkan membaca buku, baik dalam bahasa Indonesia, daerah, maupun asing. Padahal, literasi yang kuat dalam ketiga jenis bahasa tersebut penting untuk memperkaya wawasan, melestarikan budaya lokal, dan bersaing di era global. Kurangnya minat baca ini disebabkan oleh minimnya akses ke bahan bacaan yang menarik, kurangnya kegiatan literasi yang inovatif, dan rendahnya kesadaran akan pentingnya bahasa daerah dan asing.
Program inovasi UBIN LEBAH SASING diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Pertama, inovasi seperti perpustakaan digital interaktif dapat menarik minat siswa dengan menyediakan konten multimedia atau sumber belajar/ media pengajaran berbahasa Indonesia, daerah, dan asing. Kedua, kegiatan seperti lomba menulis cerita dalam bahasa daerah atau klub diskusi bahasa asing dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Ketiga, pelatihan guru untuk mengintegrasikan literasi multibahasa dalam pembelajaran akan memperkuat motivasi siswa. Dengan inovasi ini, SMAN 1 Garum dapat membangun generasi literat yang mencintai bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
METODE PEMBAHARUAN
Sebelum adanya inovasi, kondisi literasi siswa masih rendah, ditandai dengan minat baca yang kurang dan lemahnya kolaborasi antar mata pelajaran. Siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran, dengan hasil karya yang minim kreativitas. Untuk mengatasi permasalahan ini, metode pembaharuan diterapkan melalui pendekatan inovatif yang berfokus pada peningkatan budaya literasi dan kolaborasi interdisipliner.
Langkah awal melibatkan pelatihan guru untuk mengintegrasikan literasi dalam semua mata pelajaran melalui proyek kolaboratif. Misalnya, siswa diajak membuat karya tulis kreatif yang menggabungkan sains, sejarah, dan bahasa. Selain itu, program "Sudut Baca" di setiap kelas diperkenalkan, dilengkapi dengan buku-buku menarik dan kegiatan diskusi kelompok. Teknologi juga dimanfaatkan melalui platform digital untuk membaca dan menulis bersama.
Hasilnya, setelah pembaharuan, siswa menunjukkan budaya literat yang kuat, ditandai dengan peningkatan minat baca dan kualitas karya pembelajaran. Kolaborasi antar mata pelajaran menghasilkan karya inovatif, seperti presentasi multimedia dan proyek sains berbasis cerita. Kreativitas siswa meningkat signifikan, mencerminkan daya cipta tinggi dan semangat belajar yang lebih baik.
KEUNGGULAN DAN KEBAHARUAN
Inovasi UBIN LEBAH SASING (Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing) membentuk generasi bangsa yang trampil dengan kecakapan abad 21 (4C: Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication). Keunggulannya meliputi penguatan identitas nasional melalui Bahasa Indonesia, pelestarian budaya lokal via bahasa daerah, dan penguasaan bahasa asing untuk bersaing global. Kebaharuannya terletak pada integrasi 4C dalam pendidikan bahasa, mendorong pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi antarbudaya, dan komunikasi efektif. Program ini menciptakan karakter generasi unggul, adaptif, dan berdaya saing, menjaga jati diri bangsa di era digital.
TAHAPAN INOVASI/PENGGUNAAN PRODUK
Setiap pagi dalam rangka pembiasaan literasi siswa- siswi melakukan 15 menit literasi bukan hanya dengan buku berbahasa Indonesia,namun juga berbahasa daerah (Jawa), Bahasa Inggris dan Jepang diselang seling setiap minggunya, dalam keterampilan retorika dan kreatif kolaborasi siswa juga mengoptimalkan project based learning di kelas dalam mata pelajaran Bahasa seperti video vlog, pementasan drama, baca pusi, debat, diskusi panel dengan bebagai Bahasa, penulisan juga siswa mengimplementasikan dengan berbagai cara sesuai bakat, minat dan potensi mereka seperti karya ilmiah, artikel popular dan bahkan setiap tahunnya siswa menerbitkan buku antologi dengan tema yang kontekstual dengan kehidupan mereka seperti kisah inspiratif dan pengalaman selama menjadi siswa SMAN 1 Garum. Seluruh karya siswa tersebut dievaluasi setiap bulannya mulai dari kegiatan pembiasaan, intrakurikuler, kokurikuler hingga ekstrakurikuler, umpan balik juga dilakukan Bersama sehingga siswa- siswi juga berperan aktif dalam menenrukan kegiatan apa yang akan mereka pilih, guru dan sekolah hanya sebagai fasililator, dengan demikian siswa mampu mengembangkan keterampilan kecakapan abad 21 seperti kolaborasi, berpikir tingkat tinggi, kreatif serta komunikatif.
TUJUAN INOVASI DAERAH
Menjadikan sekolah sebagai wadah apresiasi dan daya kreasi warga sekolah
Membentuk warga sekolah terutama siswa menjadi pribadi yang literat, kreatif, memiliki daya juang, responsif, adaptif dan mampu menyelesaikan masalah melalui kolaboratif sinergi dan berkesinambungan.
MANFAAT YANG DIPEROLEH
Manfaat bagi Siswa
· Meningkatkan Literasi Bahasa: Siswa menjadi lebih terampil dalam menggunakan Bahasa Indonesia secara efektif, melestarikan bahasa daerah sebagai identitas budaya, dan menguasai bahasa asing untuk bersaing di era global.
· Mendorong Kreativitas: Program ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan ide-ide kreatif melalui kegiatan yang mengapresiasi bahasa dan budaya, seperti lomba menulis, mendongeng, atau drama dalam berbagai bahasa.
· Membangun Karakter Responsif dan Adaptif: Siswa dilatih untuk berpikir kritis, responsif terhadap perubahan, dan adaptif dalam menghadapi tantangan melalui pendekatan pembelajaran yang kolaboratif.
· Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah: Melalui kegiatan sinergis, siswa belajar bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah secara kreatif dan berkelanjutan.
· Meningkatkan Daya Juang: Program ini menumbuhkan semangat pantang menyerah dan motivasi belajar melalui penghargaan terhadap usaha siswa dalam menguasai berbagai bahasa dan budaya.
Manfaat bagi Sekolah
· Menjadi Pusat Apresiasi dan Kreasi: Sekolah menjadi wadah bagi warga sekolah untuk mengekspresikan kreativitas melalui kegiatan berbasis bahasa dan budaya, meningkatkan citra sekolah sebagai institusi inovatif.
· Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Dengan mengintegrasikan pendekatan UBIN LEBAH SASING, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
· Memperkuat Identitas Budaya: Sekolah berperan dalam pelestarian bahasa daerah, memperkuat identitas lokal sambil mempersiapkan siswa untuk bersaing secara global.
· Meningkatkan Kolaborasi Warga Sekolah: Program ini mendorong kerja sama antara siswa, guru, dan staf dalam kegiatan pembelajaran, menciptakan iklim sekolah yang sinergis dan harmonis.
· Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka: Inovasi ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis proyek dan penguatan profil pelajar Pancasila.
Manfaat bagi Pemerintah
· Mendukung Kebijakan Pendidikan Nasional: Program ini mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui penguatan literasi dan pelestarian budaya lokal.
· Meningkatkan Daya Saing Global: Dengan penguasaan bahasa asing dan pelestarian bahasa daerah, pemerintah dapat menghasilkan generasi yang kompetitif di kancah internasional tanpa kehilangan identitas nasional.
· Mendorong Harmoni Sosial: Kolaborasi antar budaya melalui pelestarian bahasa daerah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
· Mengurangi Ketimpangan Pendidikan: Program ini dapat diimplementasikan di berbagai daerah, termasuk daerah tertinggal, untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas.
· Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Dengan menghasilkan individu yang literat, kreatif, dan adaptif, program ini berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Manfaat bagi Generasi Selanjutnya
· Mewariskan Identitas Budaya: Pelestarian bahasa daerah melalui program ini memastikan generasi mendatang tetap terhubung dengan akar budaya Indonesia.
· Menghasilkan Generasi Inovatif: Generasi selanjutnya akan memiliki kemampuan berpikir kreatif, kolaboratif, dan solutif, yang penting untuk menghadapi tantangan di masa depan.
· Meningkatkan Kompetensi Global: Penguasaan bahasa asing yang dikuatkan sejak dini mempersiapkan generasi mendatang untuk bersaing di era globalisasi.
· Mendorong Keberlanjutan Pendidikan: Pendekatan sinergis dan berkesinambungan dalam program ini menciptakan sistem pendidikan yang adaptif dan relevan untuk masa depan.
· Membangun Masyarakat Harmonis: Dengan menanamkan nilai kolaborasi dan apresiasi terhadap keberagaman sejak dini, generasi mendatang akan lebih toleran dan mampu membangun masyarakat yang inklusif.
HASIL INOVASI
Program UBIN LEBAH SASING di SMAN 1 Garum bertujuan menjadikan sekolah sebagai wadah apresiasi dan pengembangan kreativitas warga sekolah, serta membentuk siswa menjadi pribadi literat, kreatif, berdaya juang, responsif, adaptif, dan mampu menyelesaikan masalah melalui kolaborasi sinergis yang berkesinambungan. Salah satu hasil unggul dari inovasi ini adalah kemampuan siswa menghasilkan proyek-proyek inovatif dan kreatif, seperti pembuatan vlog, film pendek, pementasan drama berbahasa Jawa, penulisan geguritan, hingga penerbitan buku setiap tahun. Karya-karya ini mencerminkan kreativitas tinggi dan kemampuan siswa dalam mengekspresikan ide secara orisinal.
Selain itu, program ini berhasil meningkatkan budaya literasi di kalangan siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan signifikan jumlah siswa yang berpartisipasi aktif dan mengunjungi perpustakaan sekolah. Pembiasaan berliterasi ini tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga memperkuat kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. Melalui pendekatan kolaboratif, siswa diajak untuk bekerja sama dalam proyek-proyek kreatif, sehingga terbentuk karakter adaptif dan responsif terhadap tantangan. Keberhasilan program ini terlihat dari antusiasme siswa dalam menghasilkan karya seni dan literatur, serta keterlibatan mereka dalam kegiatan yang mendukung pengembangan diri. UBIN LEBAH SASING telah menjadikan SMAN 1 Garum sebagai lingkungan yang mendukung inovasi, kreativitas, dan literasi, sekaligus membekali siswa dengan keterampilan abad 21 untuk menghadapi dinamika masa depan.
Menjadikan sekolah sebagai wadah apresiasi dan daya kreasi warga sekolah
Membentuk warga sekolah terutama siswa menjadi pribadi yang literat, kreatif, memiliki daya juang, responsif, adaptif dan mampu menyelesaikan masalah melalui kolaboratif sinergi dan berkesinambungan.
MANFAAT YANG DIPEROLEH
Manfaat bagi Siswa
· Meningkatkan Literasi Bahasa: Siswa menjadi lebih terampil dalam menggunakan Bahasa Indonesia secara efektif, melestarikan bahasa daerah sebagai identitas budaya, dan menguasai bahasa asing untuk bersaing di era global.
· Mendorong Kreativitas: Program ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan ide-ide kreatif melalui kegiatan yang mengapresiasi bahasa dan budaya, seperti lomba menulis, mendongeng, atau drama dalam berbagai bahasa.
· Membangun Karakter Responsif dan Adaptif: Siswa dilatih untuk berpikir kritis, responsif terhadap perubahan, dan adaptif dalam menghadapi tantangan melalui pendekatan pembelajaran yang kolaboratif.
· Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah: Melalui kegiatan sinergis, siswa belajar bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah secara kreatif dan berkelanjutan.
· Meningkatkan Daya Juang: Program ini menumbuhkan semangat pantang menyerah dan motivasi belajar melalui penghargaan terhadap usaha siswa dalam menguasai berbagai bahasa dan budaya.
Manfaat bagi Sekolah
· Menjadi Pusat Apresiasi dan Kreasi: Sekolah menjadi wadah bagi warga sekolah untuk mengekspresikan kreativitas melalui kegiatan berbasis bahasa dan budaya, meningkatkan citra sekolah sebagai institusi inovatif.
· Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Dengan mengintegrasikan pendekatan UBIN LEBAH SASING, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
· Memperkuat Identitas Budaya: Sekolah berperan dalam pelestarian bahasa daerah, memperkuat identitas lokal sambil mempersiapkan siswa untuk bersaing secara global.
· Meningkatkan Kolaborasi Warga Sekolah: Program ini mendorong kerja sama antara siswa, guru, dan staf dalam kegiatan pembelajaran, menciptakan iklim sekolah yang sinergis dan harmonis.
· Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka: Inovasi ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis proyek dan penguatan profil pelajar Pancasila.
Manfaat bagi Pemerintah
· Mendukung Kebijakan Pendidikan Nasional: Program ini mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui penguatan literasi dan pelestarian budaya lokal.
· Meningkatkan Daya Saing Global: Dengan penguasaan bahasa asing dan pelestarian bahasa daerah, pemerintah dapat menghasilkan generasi yang kompetitif di kancah internasional tanpa kehilangan identitas nasional.
· Mendorong Harmoni Sosial: Kolaborasi antar budaya melalui pelestarian bahasa daerah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
· Mengurangi Ketimpangan Pendidikan: Program ini dapat diimplementasikan di berbagai daerah, termasuk daerah tertinggal, untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas.
· Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Dengan menghasilkan individu yang literat, kreatif, dan adaptif, program ini berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Manfaat bagi Generasi Selanjutnya
· Mewariskan Identitas Budaya: Pelestarian bahasa daerah melalui program ini memastikan generasi mendatang tetap terhubung dengan akar budaya Indonesia.
· Menghasilkan Generasi Inovatif: Generasi selanjutnya akan memiliki kemampuan berpikir kreatif, kolaboratif, dan solutif, yang penting untuk menghadapi tantangan di masa depan.
· Meningkatkan Kompetensi Global: Penguasaan bahasa asing yang dikuatkan sejak dini mempersiapkan generasi mendatang untuk bersaing di era globalisasi.
· Mendorong Keberlanjutan Pendidikan: Pendekatan sinergis dan berkesinambungan dalam program ini menciptakan sistem pendidikan yang adaptif dan relevan untuk masa depan.
· Membangun Masyarakat Harmonis: Dengan menanamkan nilai kolaborasi dan apresiasi terhadap keberagaman sejak dini, generasi mendatang akan lebih toleran dan mampu membangun masyarakat yang inklusif.